Ticker

6/recent/ticker-posts

Jangan Sampai Salah! Ini Cara Mengkonsumsi Obat Saat Berpuasa

Sumber gambar : Merdeka.com


Puasa adalah salah satu ibadah yang penting bagi umat muslim. Selama periode puasa, seseorang diharapkan untuk menahan diri dari makan dan minum selama periode waktu yang ditentukan. Namun, beberapa orang yang membutuhkan pengobatan mungkin bertanya-tanya tentang penggunaan obat saat berpuasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan obat saat puasa.

Konsultasikan dengan dokter

Sebelum memutuskan untuk mengambil obat selama puasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini karena ada beberapa jenis obat yang harus diminum dengan makanan atau setelah makan. Jika seseorang harus minum obat tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengambil obat tersebut saat berbuka puasa atau saat sahur.

Jangan menghentikan pengobatan

Seseorang yang membutuhkan obat untuk menjaga kesehatan mereka tidak boleh menghentikan pengobatan mereka hanya karena sedang berpuasa. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka dan membahayakan kesehatan mereka.

Perhatikan waktu pengambilan obat

Jika seseorang harus mengambil obat selama puasa, perhatikan waktu pengambilannya. Beberapa obat harus diminum sebelum atau sesudah makan, sementara yang lain harus diambil pada waktu tertentu setiap hari. Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan instruksi pada kemasan obat atau tanyakan pada dokter atau apoteker untuk mengetahui waktu yang tepat untuk mengambil obat.

Obat yang bisa diambil saat puasa

Beberapa jenis obat yang umumnya aman untuk diminum selama puasa termasuk obat-obatan yang diberikan untuk kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, dan asma. Namun, jenis obat yang dapat diminum saat puasa dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan seseorang dan jenis obat yang mereka konsumsi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu seseorang mengonsumsi obat dengan aman selama periode puasa:

1. Ambil obat saat waktu berbuka puasa atau sahur

Seseorang yang memerlukan obat untuk kesehatannya dapat mengambil obat tersebut saat waktu berbuka puasa atau sahur. Ini akan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan dapat meminimalkan risiko efek samping.

2. Ikuti instruksi dokter atau apoteker

Setiap obat memiliki instruksi penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh dokter atau apoteker tentang cara mengonsumsi obat tersebut. Pastikan untuk memahami instruksi penggunaan dengan seksama dan jangan ragu untuk bertanya jika ada yang tidak jelas.

3. Hindari mengambil obat bersamaan dengan makanan atau minuman lain

Beberapa obat harus diminum dengan air putih atau makanan tertentu, sementara yang lain harus diambil dengan perut kosong. Pastikan untuk membaca instruksi penggunaan dan mengikuti petunjuk yang diberikan. Jika tidak yakin, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

4. Jangan mengambil obat dalam dosis yang lebih besar dari yang direkomendasikan

Mengambil dosis obat yang lebih besar dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Pastikan untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau apoteker.

5. Perhatikan efek samping obat

Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, lelah, atau sakit perut. Jika seseorang mengalami efek samping seperti ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui apakah obat tersebut aman untuk dikonsumsi selama puasa.

6. Simpan obat dengan benar

Pastikan untuk menyimpan obat dalam tempat yang aman dan kering, terhindar dari paparan sinar matahari langsung atau suhu yang ekstrem. Jangan menyimpan obat di dekat sumber panas atau lembap seperti dapur atau kamar mandi.


Berikut adalah panduan untuk mengonsumsi obat dengan tepat saat berpuasa:

  1. Obat yang diminum sekali sehari bisa diminum saat sahur atau saat berbuka puasa.
  2. Obat yang diminum dua kali sehari bisa diminum saat sahur dan saat berbuka puasa, sama seperti saat hari biasa.
  3. Untuk obat yang diminum tiga kali sehari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ada alternatif obat yang bisa diminum kurang dari tiga kali sehari. Jika masih perlu diminum tiga kali sehari, obat dapat diminum saat sahur, saat berbuka, dan tengah malam sekitar pukul 23.00.
  4. Obat yang diminum empat kali sehari bisa diminum setiap empat jam sekali pada pukul 04.00, 6:00 sore, 10:00 malam, dan 1:00 pagi.
  5. Obat yang diminum sebelum atau sesudah makan bisa diminum 30 menit sebelum atau setelah makan sahur atau berbuka puasa. Jika ingin meminum obat di tengah malam setelah makan, Anda bisa mengisi perut terlebih dahulu dengan makanan ringan seperti roti.
  6. Obat yang tidak membatalkan puasa meliputi tetes mata dan telinga, obat yang diserap melalui kulit seperti salep, krim, atau plester, obat yang digunakan melalui vagina seperti supositoria, obat yang disuntikkan melalui kulit, otot, sendi, atau pembuluh darah, pemberian gas oksigen dan anestesi, obat yang ditempatkan di bawah lidah, dan obat kumur selama belum tertelan.


Dalam kesimpulannya, mengonsumsi obat saat puasa membutuhkan perhatian yang seksama. Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan dan dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau apoteker. Jika mengalami efek samping atau memiliki pertanyaan tentang penggunaan obat selama puasa, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.


Posting Komentar

0 Komentar